Kalian bisa lanjut ke cerita ini, kalau kalian sudah membaca postingan gw sebelumnya yang berjudul GAGAL JADIAN. Karena dipostingan ini, gw akan menceritakan pengalaman gagal jadian secara terpisah. yaa maksud gw gak digabung jadi 1 kayak dipostingan sebelumnya yang ada 3 cerita. Oke kita langsung aja ke ceritanya. (opening paling gak penting)
Gw memasuki masa SMA dan menjalani hidup gw di kelas 1 semester 1 dengan normal dan bahagia. Gw lulus semester 1 dengan nilai yang.. hmm.. meh, bisa dibilang bagus ya enggak, mau dibilang jelek ya jelek, ya gitulah. Kemudian memasuki semester 2. Ada beberapa temen dari kelas gw (btw gw kelas 10.4) yang harus pindah kelas karena nilainya tidak memenuhi standar kelulusan. Jadi 3-5 orang yang peringkatnya paling bawah, harus pindah ke kelas 10.1, dan 3-5 orang dari kelas 10.1 pindah ke kelas gw.
oke, sebenarnya ini gak ada hubungannya sama sekali dengan inti dari cerita ini. Yaaa, cuma basa-basi aja. Haha
Gw memiliki teman kelas bernama Dona. Ciri-ciri fisiknya nih ya, kulitnya putih, berkacamata, rambutnya pendek, kalau kata orang-orang nih ya, dia itu kayak orang Jepang. Top deh! Gw udah berteman dengan dia itu sejak SMP. Dia itu baik banget orangnya, ramah pula. Enak lah pokoknya kalau berteman dengan dia. Waktu itu aja ya, pas kerja kelompok di rumahnya dia, gw dianterin pulang! sama bokapnya! baik kan... bokapnya? haha jadi suka deh sama bokapnya *eh. Gw mulai dekat banget sama dia saat ada tugas kelompok, dan gw sekelompok dengan Dona. awalnya sih biasa aja, tapi lama-lama jadi seru. kami jadi sering bicara bareng, makan bareng, ketawa-ketiwi bareng, ke wc bareng, sampai gw jadi sering nganter dia pulang dan main ke rumahnya. Bahkan dia sampai bela-belain panas-panasan ikut ekskul voli demi nemenin gw (ya dulu gw ekskul itu random banget. dari futsal, voli, bulu tangkis, paduan suara, dance, semua gw ikutin). Ya karena dia selalu ikut gw ekskul voli, selesai ekskul gw anterin dia pulang, hitung-hitung sekalian main ke rumahnya lah, biar bisa ketemu bokapnya *cihuy.
Hari-hari gw makin dekat dengan doi. Ya mungkin kalau orang lain liat, mereka kira kami pacaran. Dan.. Satu info yang belum gw kasih tau.. Doi sudah punya pacar. Ya ya ya. Jadi posisi gw disini adalah penikung. Mantap ya? Hahaha. Hingga suatu hari, ada suatu kejadian dimana pacarnya Dona berantem adu mulut dengan mantannya. Dona. Sementara gw, menemani doi nontonin mereka berantem. Berengsek banget ya gw? Hohoho. Besoknya gw dapet kabar kalau dia udah putus dengan pacarnya. Dor! Kesempatan besar ada didepan mata. Apa lagi katanya temen gw, dia putus dengan pacarnya demi gw. Deerrr!!! Gw mati. Disaat gw ngefly karena denger berita dari temen gw, tiba-tiba dia melanjutkan beritanya. Yak, sebuah isu yang tidak bisa gw ceritakan disini, yang membuat gw ilfeel sama dia. Dari situ gw mulai menjaga jarak dengan dia. Bahkan gw udah gak pernah main bareng dia lagi. Gw seperti berusaha melupakan dia. Gw jahat.
Beberapa hari kemudian, dia balikan lagi dengan mantannya. Sedangkan gw? Menjalani hari-hari seperti biasanya. Berpikir ulang, apa yang telah gw lakukan? Mempercayai sebuah isu yang bahkan gw tidak tahu kebenarannya. Gw bodoh.
(Bukan) Permen NanoNano
Hallo gw Rinto! Jadi di blog ini gw akan menceritakan beberapa pengalaman gw, ya walau gak semua dari cerita ini real adanya. ada beberapa cerita yang gw karang sendiri. hehe
Sabtu, 12 November 2016
Minggu, 21 Agustus 2016
Mimpi Indah
Pasti kalian tau kan, apa itu mimpi? Dan kalian pasti juga pernah bermimpi disaat kalian tidur? Kalau iya, yaudah sih cuma nanya aja.
Aku cuma mau cerita sedikit tentang sebuah mimpi indah.
Saat itu aku berada di sebuah kelas yang pernah aku tempatin saat aku masih SMA, dengan teman-teman masa SMA juga. Didampingi oleh guru yang paling aku sayang, mengajar di depan kelas, dan sekali-sekali memberikan canda dan tawa. Duduk di kursi paling depan, membuatku lebih fokus ke pelajaran. Aku tidak tau siapa yang duduk di kiriku, maupun di kananku. Saat aku menghadap belakang, semua wajah begitu samar-samar, bahkan yang duduk dekat di belakangku pun tetap samar-samar.
Seiring berjalannya waktu, aku tiba-tiba dipanggil untuk keluar karena di depan ada kepala sekolah dan mama disitu menunggu. Aku tidak tau apa yang terjadi karena aku tidak membuat kesalahan. Karena itu aku biasa aja tanpa ragu berjalan keluar kelas. Saat baru jalan menuju pintu keluar, aku mendengar suara yang begitu khas, suara yang sering aku dengar dulu saat aku masih SMA. Ya, dia adalah orang yang pernah aku cintai, ternyata duduk di sebelah kiri kursiku. Dengan candaanya yang khas dia berkata "awas aja to, kubunuh kamu", dan kubalas dengan candaan yang garing dan memasang muka yang aneh "coba aja kalau bisa". Dia pun tertawa dengan sepenuh hati yang dapat dilihat dari wajahnya bahwa dia sungguh-sungguh tertawa. Melihat dia bahagia, aku hanya bisa tersenyum, kemudian melanjutkan jalan keluar kelas. Di luar, aku berhadapan dengan kepala sekolah yang sudah bersama mama. Tiba-tiba saja mama berkata "Ini dia bintang kita". Saat itu aku bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian kepala sekolah pun ikut berkata "Kamu siap kan ikut kompetisi nyanyi seluruh dunia?". Dan kata2 terakhir yang keluar dari mulutku adalah "wait.. what!?"
Aku sudah berada di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pun, hanya ada aku sendirian. Terbaring disebuah kasur, menyadari bahwa tadi semua itu hanya mimpi.
Aku terduduk diatas kasur, merenungkan mimpi tersebut. Aku hanya tidak mengerti, kenapa sebuah mimpi bisa begitu menyenangkan walau kenyataannya begitu pahit.
Paling tidak, aku bisa untuk terakhir kalinya melihat dia bahagia.
Maklum orangnya gapernah upload foto selfie. Haha
Aku cuma mau cerita sedikit tentang sebuah mimpi indah.
Saat itu aku berada di sebuah kelas yang pernah aku tempatin saat aku masih SMA, dengan teman-teman masa SMA juga. Didampingi oleh guru yang paling aku sayang, mengajar di depan kelas, dan sekali-sekali memberikan canda dan tawa. Duduk di kursi paling depan, membuatku lebih fokus ke pelajaran. Aku tidak tau siapa yang duduk di kiriku, maupun di kananku. Saat aku menghadap belakang, semua wajah begitu samar-samar, bahkan yang duduk dekat di belakangku pun tetap samar-samar.
Seiring berjalannya waktu, aku tiba-tiba dipanggil untuk keluar karena di depan ada kepala sekolah dan mama disitu menunggu. Aku tidak tau apa yang terjadi karena aku tidak membuat kesalahan. Karena itu aku biasa aja tanpa ragu berjalan keluar kelas. Saat baru jalan menuju pintu keluar, aku mendengar suara yang begitu khas, suara yang sering aku dengar dulu saat aku masih SMA. Ya, dia adalah orang yang pernah aku cintai, ternyata duduk di sebelah kiri kursiku. Dengan candaanya yang khas dia berkata "awas aja to, kubunuh kamu", dan kubalas dengan candaan yang garing dan memasang muka yang aneh "coba aja kalau bisa". Dia pun tertawa dengan sepenuh hati yang dapat dilihat dari wajahnya bahwa dia sungguh-sungguh tertawa. Melihat dia bahagia, aku hanya bisa tersenyum, kemudian melanjutkan jalan keluar kelas. Di luar, aku berhadapan dengan kepala sekolah yang sudah bersama mama. Tiba-tiba saja mama berkata "Ini dia bintang kita". Saat itu aku bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian kepala sekolah pun ikut berkata "Kamu siap kan ikut kompetisi nyanyi seluruh dunia?". Dan kata2 terakhir yang keluar dari mulutku adalah "wait.. what!?"
Aku sudah berada di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pun, hanya ada aku sendirian. Terbaring disebuah kasur, menyadari bahwa tadi semua itu hanya mimpi.
Aku terduduk diatas kasur, merenungkan mimpi tersebut. Aku hanya tidak mengerti, kenapa sebuah mimpi bisa begitu menyenangkan walau kenyataannya begitu pahit.
Paling tidak, aku bisa untuk terakhir kalinya melihat dia bahagia.
Maklum orangnya gapernah upload foto selfie. Haha
Rabu, 23 Maret 2016
Asal usul nama Rintonano
Jadi awal cerita terbentuknya nama rintonano, dimulai ketika gw menduduki bangku kelas 2 SMP di sekolah st. Fransiskus Assisi Samarinda. Saat itu gw memiliki teman yang sudah bersama sejak kami masih di SD. Teman gw itu bernama Axel Othniel. Kami sering bermain bersama. Kemudian dia memiliki teman cewek yang bernama Margaretha Carina. oke, gw jatuh hati padanya. Akhirnya gw berkenalan dengan dia dan menjadi teman. Terkadang kami main bertiga, ya biasanya sih pas dikelas aja. Pas istirahat dikelas kami berbincang-bincang dan bergosip layaknya ibu-ibu yang lagi arisan. kemudian terlintas sebuah rencana membuat kelompok khusus untuk kami bertiga. saat itu gw membawa permen Nano-nano (itu loh, permen yang rame rasanya), disini gw lupa siapa yang menyarankan untuk menggunakan nama Nano untuk kelompok kami. Kami bertiga pun setuju untuk menggunakan nama Nano. dengan kesepakatan bersama, kami juga mengubah nama twitter kami menjadi @carinano, @axelnano, dan @rintonano. Carin menarik salah satu buku tulis gw dan menggambar di halaman paling belakang di buku gw. disitu terdapat gambar 3 stickman dan tulisan nano. disitu juga ada hobi, trus siapa yg paling gila, dan banyak lah pokoknya dia tulis dan gambar, sampai 1 halaman full. Alasan lain kami menggunakan nama nano selain dari permen nano-nano adalah, karena pas di semester 2, ada perpindahan kelas sesuai dari peringkat di kelas di semester 1. perpindahan kelasnya adalah sebagai berikut:
Carin: dari 8.3 ke 8.2
Axel: dari 8.1 tetap di 8.1
Rinto: dari 8.1 ke 8.3
oke, gw harus jujur kalau gw memang bego dalam hal belajar. keseharian gw biasanya main game atau main sepakbola jalanan bareng anak perumahan. dan juga karena saat di kelas 8.1 yang notabene anaknya pintar2, yang membuat gw kalah persaingan. nah, karena di semester kedua ini kami pisah semua kelasnya, yaudah deh jadi nanonano (beda-beda. gak nyambung ya?)
Setelah beberapa minggu kami menjalani kelompok ini, kami mulai jarang berkumpul. Kami juga punya teman masing-masing. Kami juga memiliki hobi yang berbeda, yang membuat kami kurang cocok. Satu per satu dari kali mulai menormalkan nama twitter (menghapus 'nano'). dimulai dari axel, dan kemudian carin. Hanya gw yang masih bertahan menggunakan 'nano' di twitter. Entah kenapa gw merasa cocok aja menggunakan nano. Hingga sekarang gw masih menggunakan nama nano. jadi ya begitulah asal usul nama Rintonano.
Gw udah gatau dimana buku yang halaman belakannya berisi tulisan Carin, jadi gw gabisa menunjukkan kepada kalian.
terimakasih kalian sudah mau membaca tulisan ini. hehe~
Carin: dari 8.3 ke 8.2
Axel: dari 8.1 tetap di 8.1
Rinto: dari 8.1 ke 8.3
oke, gw harus jujur kalau gw memang bego dalam hal belajar. keseharian gw biasanya main game atau main sepakbola jalanan bareng anak perumahan. dan juga karena saat di kelas 8.1 yang notabene anaknya pintar2, yang membuat gw kalah persaingan. nah, karena di semester kedua ini kami pisah semua kelasnya, yaudah deh jadi nanonano (beda-beda. gak nyambung ya?)
Setelah beberapa minggu kami menjalani kelompok ini, kami mulai jarang berkumpul. Kami juga punya teman masing-masing. Kami juga memiliki hobi yang berbeda, yang membuat kami kurang cocok. Satu per satu dari kali mulai menormalkan nama twitter (menghapus 'nano'). dimulai dari axel, dan kemudian carin. Hanya gw yang masih bertahan menggunakan 'nano' di twitter. Entah kenapa gw merasa cocok aja menggunakan nano. Hingga sekarang gw masih menggunakan nama nano. jadi ya begitulah asal usul nama Rintonano.
Gw udah gatau dimana buku yang halaman belakannya berisi tulisan Carin, jadi gw gabisa menunjukkan kepada kalian.
terimakasih kalian sudah mau membaca tulisan ini. hehe~
Minggu, 21 Juni 2015
GAGAL JADIAN
Kalian
sudah pasti pernah punya gebetan, ya kan? Ada dua kemungkinan untuk tahap
selanjutnya, yaitu kalian jadian dengan gebetan kalian atau bisa jadi kalian
malah gak jadian sama sekali. Ya, kali ini gw akan bercerita tentang
kemungkinan yang kedua, gebetan yang gak sampai jadian. Gw pernah merasakan
punya gebetan tapi gak sampai jadian. Wait, bukan cuma pernah, tapi sering!
Udah kesekian kalinya gw merasakan kondisi seperti ini. Entah karena si dia
cemburuan, punya pacar baru, Cuma nganggap kakak, Cuma nganggap pembantu, Cuma
ngaggap supir, bahkan gak dianggap. gw mulai aja berceritanya dimulai dari…
Cintanya Monyet
Gebetan
yang pertama ini waktu gw masih di bangku SD atau Sekolah Dasar (buat yang
gatau aja, yang udah tau yasudah). Cinta-cintaan waktu masih kecil itu
orang-orang sebut dengan sebutan cinta monyet, gorilla, kera, dan makhluk
primate lainnya, yaitu cinta ya Cuma masih anak kecil, hanya sekedar punya
perasaan, itu aja. Ya berbeda dengan jaman sekarang, anak SD sudah banyak yang
pacaran kemudian memiliki nama panggilan sayang AYAH-BUNDA, PAPI-MAMI, dan
beberapa panggilan sayang lainnya yang tidak lazim di sebutkan buat anak SD
yang sedang pacaran.
Baru
sadar itu off-topic. Oke lanjut. Jadi gw dulu punya perasaan ke seorang cowok.
Eh MAKSUD GW CEWEK! SERIUS! GW GAK HOMO!! Dia bernama Lina. dia memiliki badan
yang tinggi, kulitnya berwarna putih, rambutnya panjang bergelombang, kadang
kalau ketawa bikin merinding. Bukan, dia bukan kuntilanak, percaya deh sama gw.
Jujur,
gw waktu SD itu paling bego berurusan dengan yang namanya cinta. Gw ampe gatau
caranya deketin cewek, caranya nembak cewek, caranya ngebunuh yang baik dan
benar, disitu saya merasa bego.
Waktu
itu kami satu kelas, jadi gw bisa memandangi dia tiap hari. kadang juga gw
ngikutin gerakannya kayak kaki di goyang-goyangin, Tangan megang-megang rambut,
ngupil, megang-megang pantat, bahkan hampir semua kegiatannya gw ikutin. Tp gw
gapernah bisa dekat sama dia, mungkin lebih tepatnya deketin dia hanya untuk
sekedar menyapa. Hingga pada saat perpisahan SD, kami pun berpisah beda skolah,
dia pergi ke SMP lain, dan gw masih di sekolahan yang sama (tetep naik pangkat
jadi SMP). Mungkin sampai sekarang dia gatau perasaan gw waktu itu. Oiya, yang
bikin gw selalu terpikir adalah, apakah dulu dia memiliki perasaan yang sama?
Masih menjadi sebuah misteri.
SMS Tak Terbalaskan
Gebetan
yang satu ini terjadi ketika gw kelas 10 atau kelas 1 SMA (tentunya masih di
sekolah yang sama). Namanya Nova. Dia lebih pendek, putih, dan wajahnya…
overcute! Senyumnya itu selalu membuat cowok-cowok yang melihatnya menjadi
terpanah asmara. Ya tentu aja gw juga jadi memiliki rasa ke dia. Kami beda
kelas, jadi kurang bisa dekat dengan dia. Jadi gw coba mendekati dia lewan
social media, gw tambahin dia menjadi teman di Line. Mulai dari situ gw mulai
chat dia. Seperti pada umumnya saat kenalan, gw mulai pembukaan dengan
“hai,
Nova yak? Leh knlan gak? :)”
trus
dia balas “iy4hhh leH k0k, ini capa yak?”
“Ini
aq, Rinto ank klas 10.4”
“Ohhhh”
Pesan:
Percakapan absurd ini tidak sesuai dengan kenyataannya, jadi bacanya dengan
normal ya.
Hari-hari
gw selalu ngechat dia, tapi gw jarang banget ketemuan sama dia karena masalah
beda kelas. Walaupun ijin ke toilet, gabisa lewatin kelasnya karena beda jalur.
Berbagai cara gw lakuin demi bisa bertemu dengan dia, seperti ikut ekskul bulu
tangkis, minjam buku pelajaran, minjam bh buat mangkal (eh?). berminggu-minggu
kemudian gw berhenti main bulu tangkis karena udah gak kuat. Jadi satu-satunya
cara yang masih bisa gw lakukan adalah dengan meminjam buku pelajarannya. Gw
sama Nova lumayan semakin dekat, dan gw udah nganggap dia sebagai gebetan gw.
Hari-hari
gw selalu chat dia, tapi lama kelamaan Nova balasnya mulai lama, kadang 1 jam,
kadang nyampe 3 jam, pernah baru 2 hari kemudian baru dibalas, dan itu Cuma
dibalas “hehe”. Mulai dari situ gw udah merasa bosan chat dengan dia. Sampai
pada suatu hari gw bilang ke Nova (lewat Line)
“Nov,
kamu tau gak sebenarnya aku tuh suka sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku”
gw
merasa cemen banget waktu itu karena beraninya lewat Line doang. Kemudian dia
balas
“to,
maaf ya sebelumnya, tapi kayaknya kita gak cocok, maaf yaa”
dengan
polos dan galau gw jawab “oh yasudahlah, tapi kita masih bisa berteman kan?”
dia
jawab dengan singkat “ya”.
Dan
gw tau, dengan chat seperti itu tidak mungkin beneran bakal berteman, kami
berdua bahkan seperti tidak pernah saling kenal. Gw sudah gapernah minjam buku
pelajarannya lagi. Minggu depannya dia jadian dengan teman sekelasnya. Syit!!!
Berhenti di Kebon Salak
Kali
ini gw melirik ke adek kelas, namanya Karamel. Ini terjadi ketika gw di kelas 2
SMA dan Karamel kelas 1 SD, maksud gw 1 SMA. Jadi awalnya gw belum pernah kenal
dengan dia, bahkan gw gapernah tau dia waktu MOS. Ya sebagai anggota OSIS, udah
pasti ngemos anak-anak yang baru masuk *devil face*. Tapi gw kenal dianya bukan
saat MOS, pas classmeeting. Adek kelas yang gw kenal, menghampiri gw
“kak tadi pas kakak tanding futsal ada temenku yang ngeliat kakak main, dia
nanya-nanya terus tentang kakak ke aku”,
“oh gitu”,
dia
melanjutkan “iya, trus dia bilang kalau kakak, ganteng”,
gw
tercengang “hah serius dia bilang gw ganteng? Ternyata ada juga yang bilang gw
ganteng”,
“iya aku jadi bingung kak, kan muka kakak menjijikan”,
“kampret lu, sialan!!”
kemudian
gw hening dan dia pergi dengan tenang ke alam lain. Beberapa jam kemudian waktu
menandakan sudah pulangan skolah. Gw pun mengemas barang-barang dan bersiap
untuk pulang ke rumah. Tiba-tiba dari kejauhan ada yang memanggil gw, yap dia
adek kelas gw yang ngeselin tadi sedang melambaikan tangan, tanda menyuruh gw
untuk datang menghampirinya. Gw pun mendatang dia, dan gw melihat dia sedang
duduk dengan temannya, dia cewek, putih, wajahnya manis, tapi agak gemuk. Gw
duduk disebelah temen gw dan dia berbisik
“noh kak, temenku yang suka sama kakak”
Gw
memandangi temennya, temennya memandang balik, kemudian hening sejenak. Entah
apa yang harus gw lakukan, gw bingung.
“Karamel, katanya tadi mau bicara sama kak Rinto?” tiba-tiba adek kelas gw
memotong keheningan
“ah, aku gatau mau ngomoh apa, eh hai kak Rinto” jawab karamel dengan malu-malu
“eh, hai juga, namamu Karamel?” gw balas
Kemudian
kami pun mulai basa-basi dan perkenalan yang gak jelas sampai gedung olahraga
sekolah gw hampir sepi. Akhirnya gw berpamitan karena Alvin udah mulai risih
menunggu gw pulang. Ya tidak lupa gw minta nomornya Karamel biar bisa saling
contact gitu.
Hari
demi hari gw semakin dekat dengan dia, bahkan kami sudah menggunakan panggilan
sayang, dia manggil gw Kebo karena kebiasaan gw bangun siang, dan gw manggil
dia dengan sebutan ndut karena badannya yang gemuk. Iya gw tau kalau gw
terlihat alay dengan menggunakan sebutan itu.
Oke
langsung ke bagian permasalahannya karena gak ada yang bisa diceritain pada
saat-saat mesranya (bisa dibilang ya cuma sekedar sms-an aja, sedih). Jadi
waktu itu pada saat liburan semester, gw beserta keluarga memutuskan untuk pulang
kampung ke jogja. Selama perjalanan dari samarinda ke Balikpapan, gw dan
Karamel selalu smsan walau dengan sinyal apa adanya, itu karena sinyal di
perjalanan masih ketutup oleh pepohonan yang lebat selebat bulu di bagian… ah
sudahlah. Ya walau gw bosan dengan isi smsnya seperti, udah dimana? Lagi apa?
Udah makan? Udah boker? Anak kita udah diberi ASI? Pertanyaan-pertanyaan
ini sangat membosankan buat gw, tapi yang gw senang adalah bahwa dia selalu
mengkhawatirin aku, walau aku gak begitu yakin sih. Atau ini cuma khayalanku
saja? Kemudian dari Balikpapan naik pesawat menuju Jakarta. Seperti biasa
sebelum naik pesawat, gw melakukan beberapa ritual remaja masa kini, yaaa..
update status “OTW Jakarta guys” chat-chat di bbm pun mulai berdatangan dari
teman gw, seperti “hati-hati ya di pesawat”, “semoga selamat sampai tujuan ya”,
“semoga kamu gak balik ke Kalimantan, nyusahin aja lu di sini”, “naik pesawat
ya?”, “semoga jadi TKW yang sukses ya”, WEH KAMPRET LU KIRA GW CEWEK, JADI TKW!?
Gw, ortu, dan adek gw nyampe di Jakarta, dan besoknya berangkat ke jogja
beserta keluarga(saudari-saudari dan orang tua dari bokap gw). Anjir kok ini
jadi off-topic? -__-
Intinya
saat di Jogja, kami ke kebun salak, gw dipaksa foto sama sepupu gw dengan
posisi ngerangkul sepupu gw, dia cewek, gw jadikan foto profil di BBM, dan..
yaa… dilihat Karamel, seketika itu pula dia berubah, jadi ultraman.. eh maksud
gw dia jadi balasnya singkat, lama, dan menyebalkan. Akhirnya gw harus memohon,
minta maaf, dan menjelaskan semua apa yang telah terjadi. Entah kenapa kalau
dalam situasi ini, cowok jadi lemah banget. Setelah beberapa hari gw bujuk dia
dan tak ada respon yang bagus, walaaa~ gw putuskan untuk tinggalin dia
Jadi begitulah sebagian dari kisah Gagal Jadian. Tunggu di episode 2. lol
Jadi begitulah sebagian dari kisah Gagal Jadian. Tunggu di episode 2. lol
Selasa, 16 Juni 2015
Perkenalan (Prolog)
HALLO SEMUA!!!
mungkin sebagian dari kalian udah tau siapa gw, walau gw yakin kalian bingung siapa gw sebenarnya.
Perkenalkan nama lengkap gw Tarsisius Rinto, simpel dan gak ribet untuk dihapal. Gw lahir di Samarinda, Kalimantan timur, pada tanggal 16 Desember 1996. Dilahirkan dalam keadaan normal, namun saat gedenya jadi gila (gatau waktu hamil, nyokap gw ngidamnya apa ampe anaknya jadi gini). Keseharian gw sama seperti remaja pada normalnya, bangun pagi > sarapan > online > makan siang > online/nonton > mandi > makan malam > online > tidur > ulangi dari awal lagi. Sebenarnya ada sedikit tambahan sih, seperti membuat video gak jelas yang kemudian gw upload di Instagram atau di Youtube.
Sebenarnya gak ada tujuan khusus gw memperkenalkan diri gw ke kalian semua. ya cuma pengen aja.
hmm...
INI TULISAN KENAPA GAK ADA SPESIALNYA SIH!? KASIH TELURNYA DUA KEK!!
mungkin sebagian dari kalian udah tau siapa gw, walau gw yakin kalian bingung siapa gw sebenarnya.
Perkenalkan nama lengkap gw Tarsisius Rinto, simpel dan gak ribet untuk dihapal. Gw lahir di Samarinda, Kalimantan timur, pada tanggal 16 Desember 1996. Dilahirkan dalam keadaan normal, namun saat gedenya jadi gila (gatau waktu hamil, nyokap gw ngidamnya apa ampe anaknya jadi gini). Keseharian gw sama seperti remaja pada normalnya, bangun pagi > sarapan > online > makan siang > online/nonton > mandi > makan malam > online > tidur > ulangi dari awal lagi. Sebenarnya ada sedikit tambahan sih, seperti membuat video gak jelas yang kemudian gw upload di Instagram atau di Youtube.
Sebenarnya gak ada tujuan khusus gw memperkenalkan diri gw ke kalian semua. ya cuma pengen aja.
hmm...
INI TULISAN KENAPA GAK ADA SPESIALNYA SIH!? KASIH TELURNYA DUA KEK!!
Langganan:
Komentar (Atom)