Kalian bisa lanjut ke cerita ini, kalau kalian sudah membaca postingan gw sebelumnya yang berjudul GAGAL JADIAN. Karena dipostingan ini, gw akan menceritakan pengalaman gagal jadian secara terpisah. yaa maksud gw gak digabung jadi 1 kayak dipostingan sebelumnya yang ada 3 cerita. Oke kita langsung aja ke ceritanya. (opening paling gak penting)
Gw memasuki masa SMA dan menjalani hidup gw di kelas 1 semester 1 dengan normal dan bahagia. Gw lulus semester 1 dengan nilai yang.. hmm.. meh, bisa dibilang bagus ya enggak, mau dibilang jelek ya jelek, ya gitulah. Kemudian memasuki semester 2. Ada beberapa temen dari kelas gw (btw gw kelas 10.4) yang harus pindah kelas karena nilainya tidak memenuhi standar kelulusan. Jadi 3-5 orang yang peringkatnya paling bawah, harus pindah ke kelas 10.1, dan 3-5 orang dari kelas 10.1 pindah ke kelas gw.
oke, sebenarnya ini gak ada hubungannya sama sekali dengan inti dari cerita ini. Yaaa, cuma basa-basi aja. Haha
Gw memiliki teman kelas bernama Dona. Ciri-ciri fisiknya nih ya, kulitnya putih, berkacamata, rambutnya pendek, kalau kata orang-orang nih ya, dia itu kayak orang Jepang. Top deh! Gw udah berteman dengan dia itu sejak SMP. Dia itu baik banget orangnya, ramah pula. Enak lah pokoknya kalau berteman dengan dia. Waktu itu aja ya, pas kerja kelompok di rumahnya dia, gw dianterin pulang! sama bokapnya! baik kan... bokapnya? haha jadi suka deh sama bokapnya *eh. Gw mulai dekat banget sama dia saat ada tugas kelompok, dan gw sekelompok dengan Dona. awalnya sih biasa aja, tapi lama-lama jadi seru. kami jadi sering bicara bareng, makan bareng, ketawa-ketiwi bareng, ke wc bareng, sampai gw jadi sering nganter dia pulang dan main ke rumahnya. Bahkan dia sampai bela-belain panas-panasan ikut ekskul voli demi nemenin gw (ya dulu gw ekskul itu random banget. dari futsal, voli, bulu tangkis, paduan suara, dance, semua gw ikutin). Ya karena dia selalu ikut gw ekskul voli, selesai ekskul gw anterin dia pulang, hitung-hitung sekalian main ke rumahnya lah, biar bisa ketemu bokapnya *cihuy.
Hari-hari gw makin dekat dengan doi. Ya mungkin kalau orang lain liat, mereka kira kami pacaran. Dan.. Satu info yang belum gw kasih tau.. Doi sudah punya pacar. Ya ya ya. Jadi posisi gw disini adalah penikung. Mantap ya? Hahaha. Hingga suatu hari, ada suatu kejadian dimana pacarnya Dona berantem adu mulut dengan mantannya. Dona. Sementara gw, menemani doi nontonin mereka berantem. Berengsek banget ya gw? Hohoho. Besoknya gw dapet kabar kalau dia udah putus dengan pacarnya. Dor! Kesempatan besar ada didepan mata. Apa lagi katanya temen gw, dia putus dengan pacarnya demi gw. Deerrr!!! Gw mati. Disaat gw ngefly karena denger berita dari temen gw, tiba-tiba dia melanjutkan beritanya. Yak, sebuah isu yang tidak bisa gw ceritakan disini, yang membuat gw ilfeel sama dia. Dari situ gw mulai menjaga jarak dengan dia. Bahkan gw udah gak pernah main bareng dia lagi. Gw seperti berusaha melupakan dia. Gw jahat.
Beberapa hari kemudian, dia balikan lagi dengan mantannya. Sedangkan gw? Menjalani hari-hari seperti biasanya. Berpikir ulang, apa yang telah gw lakukan? Mempercayai sebuah isu yang bahkan gw tidak tahu kebenarannya. Gw bodoh.
Hallo gw Rinto! Jadi di blog ini gw akan menceritakan beberapa pengalaman gw, ya walau gak semua dari cerita ini real adanya. ada beberapa cerita yang gw karang sendiri. hehe
Sabtu, 12 November 2016
Minggu, 21 Agustus 2016
Mimpi Indah
Pasti kalian tau kan, apa itu mimpi? Dan kalian pasti juga pernah bermimpi disaat kalian tidur? Kalau iya, yaudah sih cuma nanya aja.
Aku cuma mau cerita sedikit tentang sebuah mimpi indah.
Saat itu aku berada di sebuah kelas yang pernah aku tempatin saat aku masih SMA, dengan teman-teman masa SMA juga. Didampingi oleh guru yang paling aku sayang, mengajar di depan kelas, dan sekali-sekali memberikan canda dan tawa. Duduk di kursi paling depan, membuatku lebih fokus ke pelajaran. Aku tidak tau siapa yang duduk di kiriku, maupun di kananku. Saat aku menghadap belakang, semua wajah begitu samar-samar, bahkan yang duduk dekat di belakangku pun tetap samar-samar.
Seiring berjalannya waktu, aku tiba-tiba dipanggil untuk keluar karena di depan ada kepala sekolah dan mama disitu menunggu. Aku tidak tau apa yang terjadi karena aku tidak membuat kesalahan. Karena itu aku biasa aja tanpa ragu berjalan keluar kelas. Saat baru jalan menuju pintu keluar, aku mendengar suara yang begitu khas, suara yang sering aku dengar dulu saat aku masih SMA. Ya, dia adalah orang yang pernah aku cintai, ternyata duduk di sebelah kiri kursiku. Dengan candaanya yang khas dia berkata "awas aja to, kubunuh kamu", dan kubalas dengan candaan yang garing dan memasang muka yang aneh "coba aja kalau bisa". Dia pun tertawa dengan sepenuh hati yang dapat dilihat dari wajahnya bahwa dia sungguh-sungguh tertawa. Melihat dia bahagia, aku hanya bisa tersenyum, kemudian melanjutkan jalan keluar kelas. Di luar, aku berhadapan dengan kepala sekolah yang sudah bersama mama. Tiba-tiba saja mama berkata "Ini dia bintang kita". Saat itu aku bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian kepala sekolah pun ikut berkata "Kamu siap kan ikut kompetisi nyanyi seluruh dunia?". Dan kata2 terakhir yang keluar dari mulutku adalah "wait.. what!?"
Aku sudah berada di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pun, hanya ada aku sendirian. Terbaring disebuah kasur, menyadari bahwa tadi semua itu hanya mimpi.
Aku terduduk diatas kasur, merenungkan mimpi tersebut. Aku hanya tidak mengerti, kenapa sebuah mimpi bisa begitu menyenangkan walau kenyataannya begitu pahit.
Paling tidak, aku bisa untuk terakhir kalinya melihat dia bahagia.
Maklum orangnya gapernah upload foto selfie. Haha
Aku cuma mau cerita sedikit tentang sebuah mimpi indah.
Saat itu aku berada di sebuah kelas yang pernah aku tempatin saat aku masih SMA, dengan teman-teman masa SMA juga. Didampingi oleh guru yang paling aku sayang, mengajar di depan kelas, dan sekali-sekali memberikan canda dan tawa. Duduk di kursi paling depan, membuatku lebih fokus ke pelajaran. Aku tidak tau siapa yang duduk di kiriku, maupun di kananku. Saat aku menghadap belakang, semua wajah begitu samar-samar, bahkan yang duduk dekat di belakangku pun tetap samar-samar.
Seiring berjalannya waktu, aku tiba-tiba dipanggil untuk keluar karena di depan ada kepala sekolah dan mama disitu menunggu. Aku tidak tau apa yang terjadi karena aku tidak membuat kesalahan. Karena itu aku biasa aja tanpa ragu berjalan keluar kelas. Saat baru jalan menuju pintu keluar, aku mendengar suara yang begitu khas, suara yang sering aku dengar dulu saat aku masih SMA. Ya, dia adalah orang yang pernah aku cintai, ternyata duduk di sebelah kiri kursiku. Dengan candaanya yang khas dia berkata "awas aja to, kubunuh kamu", dan kubalas dengan candaan yang garing dan memasang muka yang aneh "coba aja kalau bisa". Dia pun tertawa dengan sepenuh hati yang dapat dilihat dari wajahnya bahwa dia sungguh-sungguh tertawa. Melihat dia bahagia, aku hanya bisa tersenyum, kemudian melanjutkan jalan keluar kelas. Di luar, aku berhadapan dengan kepala sekolah yang sudah bersama mama. Tiba-tiba saja mama berkata "Ini dia bintang kita". Saat itu aku bingung dengan apa yang terjadi. Kemudian kepala sekolah pun ikut berkata "Kamu siap kan ikut kompetisi nyanyi seluruh dunia?". Dan kata2 terakhir yang keluar dari mulutku adalah "wait.. what!?"
Aku sudah berada di sebuah ruangan yang tidak ada seorang pun, hanya ada aku sendirian. Terbaring disebuah kasur, menyadari bahwa tadi semua itu hanya mimpi.
Aku terduduk diatas kasur, merenungkan mimpi tersebut. Aku hanya tidak mengerti, kenapa sebuah mimpi bisa begitu menyenangkan walau kenyataannya begitu pahit.
Paling tidak, aku bisa untuk terakhir kalinya melihat dia bahagia.
Maklum orangnya gapernah upload foto selfie. Haha
Rabu, 23 Maret 2016
Asal usul nama Rintonano
Jadi awal cerita terbentuknya nama rintonano, dimulai ketika gw menduduki bangku kelas 2 SMP di sekolah st. Fransiskus Assisi Samarinda. Saat itu gw memiliki teman yang sudah bersama sejak kami masih di SD. Teman gw itu bernama Axel Othniel. Kami sering bermain bersama. Kemudian dia memiliki teman cewek yang bernama Margaretha Carina. oke, gw jatuh hati padanya. Akhirnya gw berkenalan dengan dia dan menjadi teman. Terkadang kami main bertiga, ya biasanya sih pas dikelas aja. Pas istirahat dikelas kami berbincang-bincang dan bergosip layaknya ibu-ibu yang lagi arisan. kemudian terlintas sebuah rencana membuat kelompok khusus untuk kami bertiga. saat itu gw membawa permen Nano-nano (itu loh, permen yang rame rasanya), disini gw lupa siapa yang menyarankan untuk menggunakan nama Nano untuk kelompok kami. Kami bertiga pun setuju untuk menggunakan nama Nano. dengan kesepakatan bersama, kami juga mengubah nama twitter kami menjadi @carinano, @axelnano, dan @rintonano. Carin menarik salah satu buku tulis gw dan menggambar di halaman paling belakang di buku gw. disitu terdapat gambar 3 stickman dan tulisan nano. disitu juga ada hobi, trus siapa yg paling gila, dan banyak lah pokoknya dia tulis dan gambar, sampai 1 halaman full. Alasan lain kami menggunakan nama nano selain dari permen nano-nano adalah, karena pas di semester 2, ada perpindahan kelas sesuai dari peringkat di kelas di semester 1. perpindahan kelasnya adalah sebagai berikut:
Carin: dari 8.3 ke 8.2
Axel: dari 8.1 tetap di 8.1
Rinto: dari 8.1 ke 8.3
oke, gw harus jujur kalau gw memang bego dalam hal belajar. keseharian gw biasanya main game atau main sepakbola jalanan bareng anak perumahan. dan juga karena saat di kelas 8.1 yang notabene anaknya pintar2, yang membuat gw kalah persaingan. nah, karena di semester kedua ini kami pisah semua kelasnya, yaudah deh jadi nanonano (beda-beda. gak nyambung ya?)
Setelah beberapa minggu kami menjalani kelompok ini, kami mulai jarang berkumpul. Kami juga punya teman masing-masing. Kami juga memiliki hobi yang berbeda, yang membuat kami kurang cocok. Satu per satu dari kali mulai menormalkan nama twitter (menghapus 'nano'). dimulai dari axel, dan kemudian carin. Hanya gw yang masih bertahan menggunakan 'nano' di twitter. Entah kenapa gw merasa cocok aja menggunakan nano. Hingga sekarang gw masih menggunakan nama nano. jadi ya begitulah asal usul nama Rintonano.
Gw udah gatau dimana buku yang halaman belakannya berisi tulisan Carin, jadi gw gabisa menunjukkan kepada kalian.
terimakasih kalian sudah mau membaca tulisan ini. hehe~
Carin: dari 8.3 ke 8.2
Axel: dari 8.1 tetap di 8.1
Rinto: dari 8.1 ke 8.3
oke, gw harus jujur kalau gw memang bego dalam hal belajar. keseharian gw biasanya main game atau main sepakbola jalanan bareng anak perumahan. dan juga karena saat di kelas 8.1 yang notabene anaknya pintar2, yang membuat gw kalah persaingan. nah, karena di semester kedua ini kami pisah semua kelasnya, yaudah deh jadi nanonano (beda-beda. gak nyambung ya?)
Setelah beberapa minggu kami menjalani kelompok ini, kami mulai jarang berkumpul. Kami juga punya teman masing-masing. Kami juga memiliki hobi yang berbeda, yang membuat kami kurang cocok. Satu per satu dari kali mulai menormalkan nama twitter (menghapus 'nano'). dimulai dari axel, dan kemudian carin. Hanya gw yang masih bertahan menggunakan 'nano' di twitter. Entah kenapa gw merasa cocok aja menggunakan nano. Hingga sekarang gw masih menggunakan nama nano. jadi ya begitulah asal usul nama Rintonano.
Gw udah gatau dimana buku yang halaman belakannya berisi tulisan Carin, jadi gw gabisa menunjukkan kepada kalian.
terimakasih kalian sudah mau membaca tulisan ini. hehe~
Langganan:
Komentar (Atom)